Tajdeed.id Kanal Tafsir Berkemajuan

Mengenal 3 Ragam Tanda Keberadaan Allah

Sumber: https://www.dailypioneer.com/

Mengakui keberadaan Allah adalah sebuah keniscayaan bagi setiap mukmin. Satu dari cara meyakini keberadaan-Nya adalah melalui tanda-tanda. Tanda keberadaan-Nya, di dalam Islam disebut dengan ayat. Kemudian, melalui ayat-ayat itu kita dapat menyakini tentang keberadaan Allah.

Jika disebutkan bahwa Al-Qur’an adalah ayat-ayat Allah. Maka, Al-Qur’an menjadi simbol bagi sesuatu di baliknya, yaitu keberadaan Allah. Dengan demikian, mengenal dan merenungkan tanda-tanda keberadaan Allah menjadi penting bagi kita.

Tulisan ini akan mengajak kita melihat dan memikirkan beragam tanda dari keberadaan Allah. Tanda-tanda itu dijelaskan dalam surat Fusshilat ayat 53. Berikut akan diurakan dengan ringkas namun mendalam.

Ayat dalam Bahasa Arab

Sebelum merujuk Al-Qur’an, perlu untuk disampaikan terlebih dahulu apa makna ayat dalam bahasa Arab. Kata ayat bentuk jamaknya adalah ayāt, bermakna tanda (alāmah) dan simbol (amārah). Artinya, sesuatu dikatakan sebagai ayat ketika ia mewakili sesuatu di baliknya. (Mu’jam al-Jāmi’ al-Ma’ānī)

Adapun ayat Al-Qur’an secara istilah, bermakna kumpulan kata yang menjadi kalimat yang dimuat dalam Al-Qur’an dan saling berkaitan satu sama lain. Bermula dari tanda atau simbol, kemudian ayat Al-Qur’an dimaknai sebagai kumpulan kalimat yang dimuat di dalamnya. (Ibn Fāris, Maqāyis al-Lughah)

Dengan demikian, kata ayat merupakan simbol yang mewakili sesuatu di baliknya. Sebagaimana sebuah kata, ia menjadi simbol dari makna dan pesan yang ingin disampaikan. Begitu pula dengan ayat-ayat Al-Qur’an, ia hanya menjadi wadah untuk menyampaikan pesan petunjuk dari Allah kepada manusia.

3 Tanda Keberadaan Allah

Setelah memahami makna ayat, selanjutnya mari kita membaca redaksi surat Fusshilat ayat 53 beserta terjemahannya:

سَنُريهِمْ آياتِنا فِي الْآفاقِ وَ في‏ أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلى‏ كُلِّ شَيْ‏ءٍ شَهيدٌ

Baca Juga  Fenomena Roblox: Menghindari Israf dan Laghw di Dunia Digital

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa ia adalah benar. Dan apakah belum cukup bahwa Tuhanmu Maha Menyaksikan segala sesuatu?”

Berkaitan dengan ayat ini, Quraish Shihab menerangkan bahwa tanda-tanda kekuasaan baik di alam semesta atau dalam diri manusia untuk menunjukkan kebenaran Al-Qur’an. Kemudian, penggunaan kata “kami” mengisyaratkan perlunya keterlibatan ulama dan cendekiawan dalam menunjukkan kebenaran keberadaan Allah dan kebenaran Al-Qur’an. (Tafsir Al-Misbah, jil. 12, hal. 441)

Adapun menurut Sayyid Quthb, menjelaskan tanda-tanda di segenap ufuk dan pada diri merupakan rahasia alam beserta keajaiban ciptaan-Nya pada diri manusia. Kesemuanya itu dapat menjelaskan keberadaan Allah di balik itu semua dengan seluruh kebesaran-Nya, sekaligus menunjukkan kebenaran Al-Qur’an. (fī Dzilālil Qur’an)

Sementara Thaba’thabai dalam tafsir Al-Mizan menyebutkan bahwa selain menunjukkan kebenaran Al-Qur’an, ayat ini juga sekaligus membuktikan keberadaan Allah itu benar adanya. Melalui keteraturan alam semesta dan diri manusia, dapat diketahui ada Tuhan di baliknya. Tentu, tanda-tanda itu harus direnungkan dan terus dikaji untuk menguatkan keyakinan kepada Allah. (Tafsīr Al-Mīzān)

Refleksi Ayat-Ayat Allah

Melalui penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa ada tiga jenis tanda (ayāt) yang diperlihatkan oleh Allah untuk mengenal-Nya. Pertama, tanda melalui ayat Al-Qur’an (qaulī). Kedua, tanda berupa alam semesta (kaunī). Ketiga, berupa diri manusia (anfusī). Ketiganya seharusnya kita baca, kaji dan renungkan sebagai upaya terus mengenal dan mengetahui kebesaran-Nya.

Dengan kata lain, melalui ayat-ayat Al-Qur’an kita bisa mengenal Allah. Begitu juga melalui penelitian sains, alam semesta, kita bisa mengenal-Nya. Selain itu, dengan melakukan pengenalan terhadap diri kita, juga dapat mengantar kita pada pengenalan Allah. Ketiganya bisa menjadi jalan yang Allah perlihatkan sebagai tanda keberadaan dan kebesaran-Nya.

Baca Juga  Islam, Toleransi dan Kebebasan Beragama

Oleh karena itu, jangan kita hanya membatasi pada ayat qaulī saja. Mari kita juga membaca dan merenungkan ayat kaunī dan anfusī. Dengan begitu, kita merespon surat fusshilat ayat 53 ini dengan mantap, kemudian menjadi pribadi yang terus bertambah keimanannya.

Wallahu’alam bishawab.