Tajdeed.id Kanal Tafsir Berkemajuan

Pemuda Tembok Bangsa dan Agama

pemuda
Sumber: freepik.com

Seiring  pertumbuhan serta perkembangan  anak  dan zaman,  banyak  pemuda muslim  sekarang  yang akhlaq  dan perilakunya menyalahi aturan agama Islam. Mereka banyak  yang tidak  memikirkan  apakah dampak  yang  ia  lakukan  akan menimbulkan  banyak  kebaikan  atau  madharatnya.  Di  era globalisasi ini, dunia  dipenuhi dengan berbagai macam teknologi yang canggih. Mulai dari teknologi yang menguntungkan sampai teknologi  yang  dapat  menjerumuskan  generasi  muda  ke  dalam jurang kehinaan.

Salah  satu  contoh  teknologi  yang  menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kehinaan adalah media sosial atau internet.  Internet  adalah  salah  satu  faktor  terbesar  yang menyebabkan remaja muslim masuk ke jurang  kehinaan.  Remaja banyak  yang  mulai  memiliki  rasa  ingin  tahu  yang  berlebihan terhadap suatu  hal yang baru.  Dari media  sosial pun  banyak  dari remaja yang mulai  mengenal lawan jenis. Mulai dari berkenalan, hingga  berpacaran.  Apabila  kita  amati,  di  media  sosial  banyak remaja mem-posting  foto-foto  yang  menampakkan  auratnya sehingga  mencuri  pandangan  dari  lawan  jenis. Hal  tersebut banyak  menimbulkan  kerugian  terhadap  mental remaja. 

Faktor Merosotnya Remaja Muslim

Adapun  kelemahan  etika  pergaulan  remaja  saat  ini  dipicu oleh  beberapa  faktor  di antaranya: Kurangnya  perhatian  atau pengawasan  orang tua,  keluarga  yang  kurang  teratur  sehingga tidak memperdulikan anak-anaknya, pergaulan bebas karena kurang kasih  sayang  orang tua,  kurangnya  pengetahuan  agama.  Dampak lain  dari  faktor  tersebut  diantaranya  sikap  remaja  yang  mulai tidak peduli  dengan hal sekecil apapun dan  tidak sopan  terhadap hal-hal sepele contohnya tidak memberi salam atau kurang hormat terhadap orang tua, guru ataupun orang lain. Oleh karena itu perlu adanya  pembatasan  diri  diawali  dengan  diri  sendiri  agar  tidak terjerumus ke hal yang merugikan.

Dalam suatu acara tukar pandang antara Islam dan Nasrani di Lebanon  tahun 1388 H, hadir sejumlah pakar dari dua Agama. Ustaz  In’amullah  Khan,  sekretaris  Mu’tamar  Al-Islami  dari Karachi  mengatakan: “para  pemuda  kita  adalah  yang  kita harapkan  mengendalikan  masa  depan.  Karena itu  menjadi  tugas generasi kita untuk memprogram mereka sehingga mereka mampu tampil  sebagai  generasi  yang  kokoh  untuk  memikul  tanggung jawab masa depan.”

Baca Juga  Penyebaran dan Pengaruh Ilmu Dunia Muslim Terhadap Barat

Pernyataan ini sangat benar, beliau lalu menjelaskan bahwa Islam adalah suatu agama yang sejak awal sangat memperhatikan akhlak. Dan  menempatkan  generasi tuanya sebagai  pelopor  yang dibebani tanggung  jawab  untuk  mendidik dan  mengarahkan  para pemuda pada jalan yang positif. Baik melalui upaya kata maupun keteladanan  sikap  secara  konkrit.  Al-Qur’an,  sunnah  Nabi  dan sejarah Islam, selalu mengungkap tentang pendidikan akhlak yang perlu dihujamkan kepada anak sejak masih kecil dan terus diawasi sampai anak berusia remaja.

Kehidupan  di  masa  muda  sangat  berarti  bagi setiap kehidupan  manusia.  Karena  kelak  akan dipertanggungjawabkan  di  akhirat.  Tidak  ada  pemuda  yang mendapatkan  naungan  ilahi  selain  yang senantiasa menghambakan dirinya kepada Allah. Rasulullah saw menegaskan tentang  beberapa  hal  yang harus  dilakukan  guna  membimbing kepribadian para pemuda.

“Hai  para  pemuda, barang siapa  kuasa  beristri  hendaklah  segera berumah tangga untuk menjaga kehormatan. Tapi barang siapa tidak kuasa  melakukannya,  hendaklah  berpuasa  untuk  menjadi penawarnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Pemuda Harapan Masa Depan

Syeikh Yusuf Al-Qardhawi seorang ulama besar Mesir kontemporer berkata, “Apabila ingin melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah  pemudanya  hari  ini”. Hal  ini  menunjukkan  bahwa generasi  muda  memiliki  peranan  besar  dan  penting  bagi  suatu bangsa. Terlebih  di  masa  yang  akan  datang,  kenapa? Karena generasi mudalah yang akan meneruskan estafet kepemimpinan dimasa yang akan datang untuk menggantikan para pemimpin yang sekarang.

Dengan demikian, sudah seharusnya para generasi pemuda islam tumbuh berkembang menjadi remaja yang berakhlakul karimah menjunjung tinggi ajaran islam namun tanpa meninggalkan ilmu ilmu dunia, yang seharusnya juga dikuasai oleh para pemuda islam. Teknologi boleh di asumsi akan tetapi bukan untuk ideologi. Dengan menyeleksi semua informasi dan teknologi maka pemuda bisa menggapai apa yang di cita-citanya baik untuk diri pribadi, bangsa maupun agama islam.

Baca Juga  Tafsir Q.S An-Nisa Ayat 4: Nikah Sirri Bagi Perempuan Masih Bersuami

Dengan begitu islam dapat terus berkembang mengikuti zaman dan dapat memberikan rasa rahmat kepada sesama. Sehingga islam bukanlah hanya sekedar ajaran melainkan agen perubahan kearah yang lebih baik terhadap manusia. Pemuda harapan bangsa dan agama, tongkat estafet pendahulu ada pada diri kita.